Tuesday 11 December 2012

John Dewey's Theories of Education

Dewey aimed to integrate the school with society, and the processes of learning with the actual problems of life, by a thorough going application of the principles and practices of democracy. The school system would be open to all on a completely free and equal basis without any restrictions or segregation on account of color, race, creed, national origin, sex or social status. Group activity under self-direction and self-government would make the classroom a miniature republic where equality and consideration for all would prevail.
This type of education would have the most beneficial social consequences. It would tend to erase unjust distinctions and prejudices. It would equip children with the qualities and capacities required to cope with the problems of a fast-changing world. It would produce alert, balanced, critical-minded individuals who would continue to grow in intellectual and moral stature after graduation.

Saturday 8 December 2012

Pendidikan Profesi Guru Bukan Alat Sertifikasi Guru!


(sumber: kompasiana.com)

Pendidikan profesi guru (PPG) , sebuah program baru dari kementrian pendidikan nasional. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bahwa setiap guru harus menempuh pendidikan profesi guru guna meningkatkan kompetensi pendidik. Belum lama ini sebuah wacana yang bersumber dari portal dikti  (dikti.go.id) mengeluarkan wacana bahwa salah satu syarat menjadi guru PNS ialah dengan mengantongi sertifikat lulus PPG. Lulusan sarjana pendidikan (baca SP.d) akan bersaing dengan sarjana ilmu murni. Kebijakan tersebut diambil atas dasar pertimbangan bahwa jika lulusan sarjana ilmu murni memiliki potensi dalam artian ilmunya lebih tinggi dari pada sarjana pendidikan kenapa tidak boleh menjadi guru, semata-mata tujuan kebijakan tersebut demi memajukan pendidikan di Indonesia dan mewujudkan generasi cerdas dan rendahnya kualitas guru indonesia saat ini.

Wednesday 5 December 2012

Taksonomi Bloom; Taksonomi Pengetahuan

Berikut ini merupakan penjabaran seputar taksonomi pengetahuan yang pernah saya baca dari sebuah makalah ilmiah tentang pendidikan guru.

TABEL TAKSONOMI MEMBANTU GURU DALAM TIGA HAL:
     Memahami secara utuh tujuan mereka (baik yang mereka pilih untuk mereka sendiri maupun yang diberikan kepada mereka); yaitu tabel dapat membantu menjawab pertanyaan, “learning question” (apa yang penting dipelajari siswa…)
  Membuat keputusan yang baik, bagaimana mengajar dan menilai siswa dalam batas-batas tujuan yang ditetapkan; yaitu tabel dapat membantu menjawab “instruction question” dan “assessment question
    Menentukan seberapa baik objektif, penilaian dan kegiatan intruksional, cocok/ layak keseluruhan; yaitu menjawab pertanyaan “aligment question”

Tuesday 4 December 2012

Pendidikan Karakter; Pendidikan Karakter Bangsa

Karakter itu sendiri dapat didefinisikan sebagai nilai-nilai kebajikan (tahu nilai kebajikan, mau berbuat baik, dan nyata berkehidupan baik) yang tertanam dalam diri dan terjawantahkan dalam perilaku. Bagaimana karakter individual itu bisa lahir? Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan. Secara psikologis, karakter individu dimaknai sebagai hasil keterpaduan empat bagian, yakni olah hati, olah pikir, olah raga, dan perpaduan olah rasa dan karsa. Olah hati berkenaan dengan perasaan sikap dan keyakinan atau keimanan menghasilkan karakter jujur dan bertanggung jawab. Olah pikir berkenaan
dengan proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif, dan inovatif menghasilkan pribadi cerdas. Olah raga berkenaan dengan proses persepsi, kesiapan, peniruan, manipulasi, dan penciptaan aktivitas baru disertai sportivitas menghasilkan karakter tangguh. Olah rasa dan karsa berkenaan dengan kemauan yang tercermin dalam kepedulian.